STT PU dan Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Gelar Uji Kompetensi Konstruksi Batch II 2025: Siapkan SDM Tersertifikasi Hadapi Tantangan Industri!
STT PU dan Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Gelar Uji Kompetensi Konstruksi Batch II 2025: Siapkan SDM Tersertifikasi Hadapi Tantangan Industri!

Jakarta, 5 Agustus 2025 – Dalam upaya mendukung peningkatan kualitas dan daya saing tenaga kerja konstruksi nasional, Sekolah Tinggi Teknologi Pekerjaan Umum (STT PU) Jakarta kembali menggelar Uji Sertifikasi Kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi Tahun 2025 untuk Batch II, khusus bagi alumni STT PU. Kegiatan ini diselenggarakan di Tempat Uji Kompetensi (TUK) STT PU dan difasilitasi oleh Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Kementerian PU.

Acara pembukaan berlangsung secara khidmat dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait. Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah III diwakili oleh Maria Ulfah, ST., MT, yang memberikan sambutan dan menyampaikan apresiasi atas antusiasme peserta serta komitmen STT PU dalam mencetak tenaga ahli konstruksi yang profesional dan bersertifikat.

Dari pihak STT PU, turut hadir secara langsung Wakil Ketua III, Dr. Ir. Slamet Muljono, M.Eng.Sc, yang menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kontribusi nyata kampus dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja konstruksi. Slamet juga menegaskan pentingnya sertifikasi sebagai bentuk pengakuan formal atas keahlian dan sebagai modal penting menghadapi tantangan industri konstruksi yang terus berkembang.

β€œSTT PU merasa terhormat mendapatkan kepercayaan untuk melaksanakan uji kompetensi pada dua batch di tahun 2025 ini. Kami akan terus berkomitmen untuk menjadi institusi yang tidak hanya mencetak lulusan, tetapi juga memastikan mereka siap bersaing di dunia kerja,” ungkapnya.

Uji kompetensi untuk jabatan kerja Quantity Surveyor Utama ini merupakan gelombang kedua dan diikuti oleh peserta yang telah memenuhi syarat administratif dan teknis. Melalui kegiatan ini, diharapkan akan lahir lebih banyak tenaga ahli konstruksi tersertifikasi yang mampu menjawab kebutuhan industri, baik di tingkat nasional maupun internasional.